Minggu, 24/11/2024 02:30 WIB

MER-C: Hari Nakba Harus Jadi Jadi Libur Nasional

Penderitaan, pengusiran, penindasan terhadap bangsa Palestina akan menjadi sejarah yang diingat terus oleh generasi penerus dan pelajar-pelajar Indonesia.

Ketua Presidium MER-C Indonesia, dr. Sarbini Abdul Murad. Foto: pjmi/jurnas

JAKARTA, Jurnas - Ketua Presidium MER-C Indonesia, dr. Sarbini Abdul Murad menyampaikan Hari Nakba yang jatuh setiap 15 Mei semestinya harus menjadi hari libur nasional. Hal ini merupakan tanggung jawab rakyat Indonesia kepada rakyat Palestina. Artinya rakyat Indonesia mengingat pengusiran rakyat Palestina.

Demikian disampaikan Sarbini saat orasi orasi pada acara Aksi Damai Solidaritas untuk Palestina yang digelar oleh Aqsa Working Group (AWG) di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Senin (29/5/2023).

Dalam orasinya, Sarbini menyampaikan dua hal yang menurutnya perlu diperjuangkan bersama untuk Palestina.

“Pertama, adalah memperjuangkan tanggal 15 Mei, yaitu Hari Nakba menjadi hari libur nasional di Indonesia,” ujar Sarbini.

“Ini akan kita perjuangkan terus, semoga tahun depan 15 Mei bisa menjadi hari libur nasional,” imbuhnya.

Lebih lanjut Sarbini mengatakan bahwa hal kedua yang perlu diperjuangkan untuk Palestina adalah adanya kurikulum sejarah tentang Palestina.

Hal ini menurutnya agar penderitaan, pengusiran, penindasan terhadap bangsa Palestina akan menjadi sejarah yang diingat terus oleh generasi penerus dan pelajar-pelajar Indonesia, sehingga mereka mempunyai energi dan semangat untuk berjuang membebaskan Palestina.

Pada kesempatan tersebut, Sarbini juga mengecam kekerasan yang terjadi di Tepi Barat dan di Jalur Gaza yang menurutnya diakibatkan oleh koalisi antara ultra nasionalis dan pemerintah Israel. Bahkan beberapa hari lalu, salah satu Menteri Israel, Itamar Ben-Gvir melakukan provokasi di Baitul Maqdis.

Oleh sebab itu, dihadapan ratusan peserta Aksi Damai Solidaritas Palestina, Sarbini mengajak agar rakyat Indonesia yang mempunyai tanggung jawab sejarah dan tanggung jawab konstitusi untuk terus mengingat bahwa ada satu negara yang sampai hari ini belum merdeka. “Kita harapkan, kita perjuangkan bersama sehingga Palestina merdeka sama seperti kita bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Aksi Damai Solidaritas untuk Palestina digelar untuk mengecam pertemuan Kabinet Pemerintahan Benjamin Netanyahu dan klaim Perdana Menteri Israel tersebut atas seluruh Yerusalem yang dipandangnya sebagai ibu kota abadi Israel dan tidak terbagi.

Turut hadir memberikan sambutan dan orasi pada Aksi Damai Solidaritas untuk Palestina diantaranya adalah HE. Dr. Zuhair SM Al Shun (Duta Besar Palestina untuk Indonesia), KH. Yakhsyallah Mansur, MS. (Pembina Utama Aqsa Working Group), Dubes Bunyan Saptomo (Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI), dan Astrid Nadya Rizqita (President OIC Youth Indonesia).

KEYWORD :

MER-C Hari Nakba Palestina AWG




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :